[Kesehatan] Malaria; Gejala, Pencegahan dan Cara Mengobatinya

Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe plasmodium. Penyakit ini jarang sekali menular secara langusng dari satu orang ke orang lainnya, kecuali jika terjadi kontak langsung dengan darah penderita. Janin di dalam kandungan juga dapat terinfeksi malaria karena tertular dari darah sang ibu. Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Parasit masuk ke dalam darah seseorang melalui air liur nyamuk yang menggigit. Parasit bergerak ke hati di mana mereka tumbuh dewasa dan bereproduksi.


Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh manusia. Sebagian besar kematian disebabkan oleh Plasmodium Falciparum karena Plasmodium Vivax, Plasmodium Ovale, dan Plasmodium malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih ringan dari malaria. Spesies Plasmodium Knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada manusia. Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen. Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana malaria biasa menyebar karena biaya dan kompleksitasnya.


Gejala

Tanda-tanda dan gejala malaria biasanya mulai 8-25 hari setelah terinfeksi. Gejala-gejala malaria umumnya terdiri dari demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, pegal-pegal, dan nyeri sendi.

Gejala Malaria yang ringan terbagi menjadi 3 stadium :
1. Stadium Dingin
Pada fase ini biasanya penderita akan merasakan gejala seperti dingin dan juga menggigil yang luar biasa, selain itu denyut nadi yang akan terasa lebih cepat namun akan terjadi dengan lemah. Selain itu bibir dan jari akan terlihat keniru-biruan.
2. Stadium Demam
Pada fase ini penderita akan merasakan panas, muka kemerahan, kulit agak kering, muntah dan juga sakit kepala. Suhu tubuh biasanya bisa mencapai sekitar 40 derajat Celcius bahkan bisa lebih. Kadang penderita juga akan engalami kejang. Gejala seperti ini biasanya berlangsung paling tidak selama 2 sampai 4 jam lebih.
3. Stadium Berkeringat
Pada fase ini biasanya penderita akan sering berkeringat. Suhu tubuhnya biasanya di bawah rata-rata, sehingga mengakibatkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena banyak mengeluarkan keringat, biasanya penderita akan sering merasa haus dan tubuhnya menjadi lemah.

Sedangkan gejala malaria berat biasanya biasanya yang terjadi adalah :
1. Pingsan
2. Sering mengigau
3. Berbicara dengan kata-kata yang salah dan tidak bisa terkontrol dengan baik
4. Mengalami kejang-kejang
5. Dehidrasi
6. Sesak nafas atau bernafas dengan lebih cepat


Klasifikasi

Malaria diklasifikasikan menjadi "parah" atau "tidak berkomplikasi" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO).  Malaria dianggap parah ketika terdapat salah satu kriteria berikut ini, jika tidak maka dianggap tidak berkomplikasi.
  • Kesadaran menurun
  • Kelemahan yang signifikan sehingga orang tersebut tidak bisa berjalan
  • Ketidakmampuan untuk makan
  • Dua kali atau lebih kejang
  • Tekanan darah rendah (kurang dari 70 mmHg pada orang dewasa dan 50 mmHg pada anak-anak)
  • Masalah pernapasan
  • Kejutan sirkulasi
  • Gagal ginjal atau hemoglobin dalam urin
  • Masalah perdarahan, atau hemoglobin kurang dari 50 g/L (5 g/dL)
  • Edema paru
  • Glukosa darah kurang dari 2,2 mmol/L (40 mg/dL)
  • Asidosis atau tingkat laktat yang lebih besar dari 5 mmol/L
  • Tingkat parasit dalam darah lebih besar dari 100.000 per mikroliter (µL) di daerah transmisi intensitas rendah, atau 250.000 per µL di daerah transmisi intensitas tinggi
Malaria serebral didefinisikan sebagai malaria P. falciparum parah dengan gejala neurologis, termasuk koma (dengan skala koma Glasgow kurang dari 11, atau skala koma Blantyre lebih dari 3), atau dengan koma yang bertahan lebih dari 30 menit setelah kejang-kejang.


Komplikasi Malaria

Penyakit malaria akan memiliki dampak lebih buruk jika terjadi pada wanita hamil, bayi, anak kecil, dan orang tua. Malaria berpotensi membuat ketahanan tubuh menurun secara drastis dalam waktu yang singkat. Karena itu, penanganannya perlu dilakukan dengan cepat.

Jika malaria tidak segera ditangani sejak awal, penyakit ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi seperti kompensasi pernapasan asidosis metabolik, edema paru nonkardiogenik, pneumonia bersamaan, anemia berat, dan beberapa kondisi lainnya. Dan lebih parahnya dapat menyebabkan kematian. 


Pencegahan

Cara mencegah penyakit malaria yang bisa dilakukan adalah dengan menghindarkan diri dari gigitan nyamuk yaitu dengan mencaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan, agar nyamuk tidak mudah berkembang biak, dan menggunakan obat anti nyamuk guna menghindari dari serangan nyamuk. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan meminum obat malaria Klorokuin yang berfungsi mencegah parasit agar tidak masuk ke dalam tubuh kita. Mengkonsumsi obat tersebut biasanya dilakukan hanya ketika memasuki daerah yang terkenal sebagai tempat endemis penyakit malaria seperti di daerah pedesaan Papua dan Nusa Tenggara.


Pengobatan

Penderita malaria bisa sembuh total jika diobati dan dirawat dengan benar. Berbagai jenis obat-obatan antimalaria dipakai untuk mengobati sekaligus mencegah penularan malaria. Berikut pengobatan malaria dengan 2 cara berbeda ;

A. Secara Nodern
Periksakan diri ke dokter. Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan. Obat yang diberikan tergantung pada beberapa hal, yaitu tingkat keparahan gejala-gejalanya, jenis parasit yang menjadi penyebabnya, lokasi penularan malaria, serta kondisi pasien. Jika pasien sedang hamil, pengobatannya akan dibedakan dengan penderita yang tidak hamil.

B. Secara Tradisional
Mengobati malaria secara tradisional bisa dengan menggunakan ramuan berikut ini:

1. Daun Mimba
Mimba
Mimba tergolong ke dalam tanaman perdu yang banyak terdapat di India. Ada dua cara pengobatan, dalam dan luar.

- Pengobatan Dalam Ambil sebatang mimba sebesar jari tangan. Setelah dicuci, rebus bersama 500 cc air. Biarkan air mendidih dan tersisa setengahnya. Kemudian airnya disaring, minum sebanyak 2 kali sehari. 

- Pengobatan luar Ambil beberapa helai daun mimba. Kemudian direbus hingga mendidih. Campurkan ke dalam air di bak mandi. Gunakan air campuran ini untuk mandi pagi dan sore hari.

2. Sidaguri
Sidaguri
Selain biasa digunakan sebagai obat asam urat. Sidaguri juga dapat digunakan untuk mengobati malaria. Siapkan beberapa lembar daun sidaguri dan bunganya. Rebus ke dalam 250 cc air, biarkan hingga air mendidih dan tersisa ½ gelas. Anda dapat meminum airnya setelah disaring dan dingin.

3. Daun Pepaya
Daun Pepaya
Siapkan 2 lembar daun papaya, kemudian dicuci hingga bersih. Daun direbus bersama 3 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas saja. Anda boleh meminum airnya ketika dingin atau hangat.

Beberapa obat alami lainnya yang sering digunakan untuk mengobati penyakit malaria seperti buah anggur, jus jeruk, kayu manis dan daun kemangi. Bahan-bahan alami tersebut digunakan untuk melawan malaria dengan cara dikonsumsi secara langsung, maupun ditambahkan ke dalam makanan lain.

Catatan: Setelah melakukan pengobatan alami selama 3 hari, anda harus melakukan tes darah di laboratorium. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas obat malaria tradisional tersebut. Anda juga harus konsultasi dengan dokter, untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang tepat. Biasanya, obat malaria yang sering digunakan oleh medis antara lain doxycycline, atovaquone / proguanil, mefloquine, klorokuin dan primakuin. Mereka yang tinggi risiko malaria antara lain adalah anak-anak, bayi, dan wanita hamil.

*Demikian artikel ini kami buat. Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar